Kecamatan Titomoyo
1. Tata Guna Lahan
Kecamatan Tirtomoyo memiliki luas 5164 Ha. Pada penggunaan
lahannya sebagian besar lahannya berupa tegalan sebesar 3293,046 Ha, hampir
semua bagian dari kecamatan ini berupa tegalan. kemudian bangunan/pekarangan
sebesar 2402,55 Ha, dalam hal ini menunjukkan bahwa pada kecamatan Tirtomoyo didominasi
oleh unsur pembentuk ruang berupa ruang terbuka hijau, serta daerahnya yang
masih bersifat pedesaan. Berikut prosentase pada penggunaan lahannya.
Untuk kecamatan Tirtomoyo, luas panen
terbesar terdapat di desa Tirtomoyo dengan luas 73 hektar dengan produksinya
hanya 63,68 kwintal. Sedangkan produksi terbanyak pada tahun 2011 terdapat pada
desa Wiroko dengan hasil produksi sekitar 84,96 kwintal. Untuk padi gogo
sendiri luas panen terbesar terdapat di desa Sendangmulyo yakni 138 hektar
dengan produksi 5896,7 kwintal. Luas tanaman palawija di kecamatan Tirtomoyo
untuk tanaman jagung terluas panen terdapat di desa Hargosari dengan luas 297
hektar, untuk tanaman ubi kayu terdapat di desa Sukoharjo dengan luas panen 612
hektar, 94 hektar luas panen tanaman kacang tanah terdapat di desa Sendang
mulyo, dan 94 hektar luas panen tanaman
ubi jalar terdapat di desa Sendangmulyo. Untuk produksi jagung, ubi kayu,
kacang tanah, kedelai masing-masing
17.56 kwintal jagung (Tirtomoyo),
220.96 kwintal ubi kayu (Tirtomoyo), 20.91 kwintal kacang tanah
(tirtomoyo) serta 20,71 kwintal kedelai (Sendangmulyo). Di kecamatan Tirtomoyo ini juga terdapat
hewan ternak seperti sapi dengan jumlah 3918 ekor dan kambing sebanyak 11691
ekor terbanyak terdapat di desa
Tirtomoyo. Di kecamatan ini juga terdapat unggas diantaranya ayam ras, ayam
buras, itik, itik manila dan angsa dengan populasi terbesar yakni ayam ras
sebanyak 2780 ekor dan 1500 ekor diantaranya terdapat di desa Tirtomoyo.
1.
Infrastruktur
dan Fasilitas
Fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan Tirtomoyo tergolong lengkap
mulai dari tingkat SD sampai SMA. Sarana pendidikan TK dan SD sudah tersebar di
setiap desa sedangkan untuk SMP berjumlah 9 dan SMA berjumlah 2 yang keduanya
ada di Desa Tirtomoyo. Untuk fasilitas kesehatan terdapat puskesmas, puskesmas
pembantu, rumah bersalin, praktek dokter dan posyandu. Poliklinik tidak ada di
Kecamatan Tirtomoyo tidak seperti kecamatan lain di wilayah studi yang memiliki
poliklinik. Namun sarana kesehatan di Kecamatan ini sudah termasuk lengkap.
Sebagian besar penduduk Kec. Tirtomoyo adalah Islam sehingga untuk sarana
ibadah di kecamatan ini lebih banyak terdapat masjid dan surau/langgar
sedangkan gereja hanya berjumlah 5. Sarana ekonomi yang menunjang kegiatan
ekonomi masyarakat berupa pasar umum, pasar hewan, pasar desa dan toko/kios.
Selain itu sarana angkutan juga berpengaruh untuk mobilitas penduduk di
Kecamatan Tirtomoyo dimana sarana ini meliputi bus, sedan, truk, pick-up,
sepeda motor dan sepeda. Berdasarkan infrastuktur dan fasilitas yang ada Desa
Tirtomoyo merupakan desa dengan fasilitas terlengkap sedangkan Desa Hargorejo
fasilitas yang ada tergolong belum lengkap.
1.
Kegiatan ekonomi,
Berdasarkan PDRB Kabupaten Wonogiri pada tahun 2009
dapat diketahui beberapa hal mengenai kondisi perekonomian di kabupaten
tersebut. Kecamatan dengan jumlah PDRB tertinggi merupakan Kecamatan Wonogiri.
Perolehan total PDRB tersebut didapat setelah mengakumulasi 9 sektor PDRB yang
berupa pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik,
gas, dan air bersih, bangunan, perdagangan, hotel, dan restoran, pengangkutan
dan komunikasi, keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, serta jasa-jasa. Sektor
yang berperan besar dalam menyumbang PDRB untuk Kabupaten Wonogiri adalah
sektor pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa daerah Wonogiri memiliki basis
ekonomi pada sektor pertanian. Kecamatan
Giritontro merupakan kecamatan dengan jumlah PDRB yang paling sedikit. Total
PDRB yang dimiliki kecamatan ini merupakan total terkecil dibandingkan dengan
11 kecatan lainnya yang berada di Kabupaten Wonogiri. Sektor
terkecil penyumbang PDRB merupakan sektor gas, listrik, dan air bersih. Total
PDRB yang disumbangkan oleh sektor ini memiliki jumlah yang paling kecil. Hal
ini menunjukkan sektor ini tidak begitu berkembang di Kabupaten Wonogiri.
SDM, Sosial dan Kependudukan
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat
bahwa prosentase jumlah penduduk tertinggi menurut mata pencaharian di
Kecamatan Tirtomoyo dengan 87% penduduknya bermata pencaharian petani.
Sedangkan prosentase jumlah penduduk terendah menurut mata pencaharian di
Kecamatan Tirtomoyo dengan 0% bermata pencaharian angkutan dan PNS/TNI/Polri.
Kebijakan Pemerintah
Tirtomoyo memiliki letak yang
berdekatan dengan kecamatan Karangtengah dan Batuwarno, sehingga memilki
kemiripan dengan kedua kecamatan tersebut. Seperti halnya kecamatan Batuwarno
dan Karangtengah, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri No. 9 Tahun
2011 tentang RTRW Kabupaten Wonogiri Tahun 2011 – 2031 Kecamatan Tirtomoyo juga
berfungsi sebagai Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disingkat PPK yang
berada di tiga desa yaitu desa Hargantoro, desa Ngarjosari, dan desa Wiroko.
Hal tersebut menjadikan Karangtengah berfungsi sebagai kawasan permukiman,
pelayanan jasa, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi yang melayani kegiatan
skala kecamatan atau beberapa desa. Pemerintah juga menetapkan Tirtomoyo
sebagai kawasan cagar budaya karena memiliki upacara Sedekah Bumi yang berada
di Petilasan Kahyangan. Kecamatan Tortomoyo juga cukup strategis untuk
dijadikan sebagai PKK karena memilki trayek angkutan umum antar kota yang
menghubungakan Solo – Wonogiri – Tirtomoyo. Karena Tirtomoyo dinilai memiliki
potensi besar bagi perkembangan kecamatan di sekitarnya, maka pemerintah
merencanakan penyusunan rencana rinci tata ruang atau RDTRK. Selain itu,
pemerintah juga berencana mengembangkan Sistem Jaringan Air Limbah dan
pengelolaan limbah B3.
0 comments:
Post a Comment