Studio Perencanaan 2A

Hendy, Istiqomah, Tiwi, Indra, Tia, Kamila, Puput, Avinda, Felic, Icho, Miqdam

Selamat Datangdi Kabupaten Wonogiri

Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, sebagian besar berupa Tegalan

Peta Kabupaten Wonogiri

Kabupaten Wonogiri memiliki 24 kecamatan dengan tiap kecamatan aspeknya berbeda-beda

Perhatian : Bagi yang ingin melihat peta dapat di klik pada menu di atas "PETA-PETA" Terima Kasih :)

Sunday 10 March 2013

Kecamatan Karang Tengah



     Tata Guna Lahan
Kecamatan Karang Tengah memiliki luas 9301 Ha. Pada penggunaan lahannya sebagian besar lahannya berupa tegalan sebesar 4421,15 Ha, kemudian bangunan/pekarangan sebesar 1542,05 Ha dalam hal ini menunjukkan bahwa pada kecamatan Karang Tengah banyak daerah yang belum terbangun, serta daerahnya yang masih bersifat pedesaan. Berikut prosentase pada penggunaan lahannya.



      Sumber Daya Alamiah dan Lingkungan

Di kecamatan Karang Tengah luas panen padi terbesar terdapat di desa Purwoharjo (343 ha) dan produksi terbanyak terdapat di desa Karangtengah (360,1 ha). Untuk tanaman palawija, luas panen jagung terluas di desa Ngambarsari (1554 kw), ubi kayu di desa Ngambarsari (1122 kw), kacang tanah di desa Jeblogan (1031 kw), kedelai di desa  Temboro (574 kw). Sedangkan untuk ternak  jumlah sapi terbanyak terdapat di desa Jeblogan (1423 ekor), kambing, ayam buras, dan itik terbanyak di desa Karang tengah masing-masing 1826 ekor kambing, 5471 ekor ayam buras dan 200 ekor jumlah itik.

      Infrastruktur dan Fasilitas

Fasilitas pendidikan di Kecamatan Karangtengah terhitung kurang karena tidak terdapat SMA sama sekali. Untuk kekurangan pada fasilitas kesehatan yaitu tidak terdapat rumah bersalin. Sedangkan untuk fasilitas peribadatan sudah terdapat cukup masjid dan surau. Untuk transportasi sudah cukup terpenuhi kecuali pada desa Ngambarsari. Pada fasilitas perdagangan masih terdapat kekurangan yaitu tidak adanya pasar umum. Desa yang memiliki fasilitas yang paling lengkap adalah Jeblogan, Purwoharjo dan Temboro sedangkan yang kelengkapannya paling sedikit yaitu desa Ngambarsari.


          Kegiatan ekonomi
Berdasarkan PDRB Kabupaten Wonogiri pada tahun 2009 dapat diketahui beberapa hal mengenai kondisi perekonomian di kabupaten tersebut. Kecamatan dengan jumlah PDRB tertinggi merupakan Kecamatan Wonogiri. Perolehan total PDRB tersebut didapat setelah mengakumulasi 9 sektor PDRB yang berupa pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih, bangunan, perdagangan, hotel, dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, serta jasa-jasa. Sektor yang berperan besar dalam menyumbang PDRB untuk Kabupaten Wonogiri adalah sektor pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa daerah Wonogiri memiliki basis ekonomi pada sektor pertanian. Kecamatan Giritontro merupakan kecamatan dengan jumlah PDRB yang paling sedikit. Total PDRB yang dimiliki kecamatan ini merupakan total terkecil dibandingkan dengan 11 kecatan lainnya yang berada di Kabupaten Wonogiri. Sektor terkecil penyumbang PDRB merupakan sektor gas, listrik, dan air bersih. Total PDRB yang disumbangkan oleh sektor ini memiliki jumlah yang paling kecil. Hal ini menunjukkan sektor ini tidak begitu berkembang di Kabupaten Wonogiri.

SDM, Sosial dan kependudukan

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa prosentase jumlah penduduk tertinggi menurut mata pencaharian di Kecamatan Karang Tengah dengan 37% bermata pencaharian buruh tani dan petani Sedangkan prosentase jumlah penduduk terendah menurut mata pencaharian di Karang Tengah dengan 0% bermata pencaharian PNS/TNI/Polri dan lain-lainnya.

          Organisasi, Kelembagaan, Lembaga, Pemerintah
1.     ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN PEMERINTAH : P3A, PEMERINTAH DESA KUDI, RW,   RT, LPM, BPD, LPKK, POSYANDU, SD, PKK,KELOMPOK PETANI, KUD, KOPERASI RT.
2.  ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT : KELOMPOK ARISAN, KELOMPOK SIMPAN PINJAM BERAS, PERUSAHAAN SWASTA, KELOMPOK YASSINAN.



   Kebijakan Pemerintah
      Seperti halnya kecamatan Batuwarno, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri No. 9 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Wonogiri Tahun 2011 – 2031 Kecamatan Karangtengah juga berfungsi sebagai Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disingkat PPK. Hal tersebut menjadikan Karangtengah berfungsi sebagai kawasan permukiman, pelayanan jasa, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa yang berpusat di Desa Karangtengah. Selain menetapkan sebagai PKK, pemerintah juga merencanakan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS untuk daerah yang tidak terjangkau jaringan listrik di kecamatan tersebut.








Kecamatan Batuwarno


1.      Tata Guna Lahan
Kecamatan Batuwarno memiliki luas 8596 Ha. Pada penggunaan lahannya sebagian besar lahannya berupa tegalan sebesar 3169 Ha, kemudian bangunan/pekarangan sebesar 956 Ha, Pada kecamatan ini area hijau sangat mendominasi unsur pembentuk ruangnya banyaknya hutan juga mempengaruhinya, serta daerahnya yang masih bersifat pedesaan. Berikut prosentase pada penggunaan lahannya.
  Sumber Daya Alamiah dan Lingkungan
Di kecamatan Batuwarno yang terdiri dari 8 desa dengan total luas panen padi sawah sebesar 648 hektar 112 hektar di antaranya terdapat didesa Ronggojati. Produksi padi sawah terbesar terdapat di desa Ronggojati dengan jumlah 6944 kwintal. Luas panen padi gogo terbesar terdapat di kecamatan Tegiri dengan hasil produksi 3640 kwintal. Luas tanaman jagung, ubi kayu dan kacang tanah juga terluas di dominasi oleh desa Tegiri dengan masing-masing luas sebesar 561 ha, 502 ha, 430 ha,serta luas panen kedelai terdapat didesa Kudi seluas   327 ha. Untuk produksi jagung, ubi kayu dan kacang tanah terbesar  juga terdapat di desa Tegiri. Jumlah sapi terbanyak terdapat di desa Ronggojati sebanyak 644 ekor dan  di desa Tegiri terbanyak jumlah kambing yakni 1203 ekor.

1.      Infrastruktur dan Fasilitas
Fasilitas pendidikan di Kecamatan Batuwarno terhitung kurang karena hanya memiliki 3 SMP dan tidak terdapat SMA. Untuk fasilitas kesehatan juga tidak terdapat praktek dokter ataupun mantri. Selain itu juga hanya terdapat 1 rumah bersalin. Sedangkan untuk fasilitas peribadatan sudah terdapat cukup masjid, ini dimungkinkan karena jumlah orang yang beragama islam cukup banyak. Selain itu juga terdapat satu buah gereja. Untuk transportasi sudah cukup terpenuhi. Pada fasilitas perdagangan masih tidak ada pasar hewan. Desa yang memiliki fasilitas yang paling lengkap adalah Batuwarno dan Sumberagung sedangkan yang kelengkapannya paling sedikit yaitu desa Kudi.

Kegiatan Ekonomi
Berdasarkan PDRB Kabupaten Wonogiri pada tahun 2009 dapat diketahui beberapa hal mengenai kondisi perekonomian di kabupaten tersebut. Kecamatan dengan jumlah PDRB tertinggi merupakan Kecamatan Wonogiri. Perolehan total PDRB tersebut didapat setelah mengakumulasi 9 sektor PDRB yang berupa pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih, bangunan, perdagangan, hotel, dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, serta jasa-jasa. Sektor yang berperan besar dalam menyumbang PDRB untuk Kabupaten Wonogiri adalah sektor pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa daerah Wonogiri memiliki basis ekonomi pada sektor pertanian. Kecamatan Giritontro merupakan kecamatan dengan jumlah PDRB yang paling sedikit. Total PDRB yang dimiliki kecamatan ini merupakan total terkecil dibandingkan dengan 11 kecatan lainnya yang berada di Kabupaten Wonogiri. Sektor terkecil penyumbang PDRB merupakan sektor gas, listrik, dan air bersih. Total PDRB yang disumbangkan oleh sektor ini memiliki jumlah yang paling kecil. Hal ini menunjukkan sektor ini tidak begitu berkembang di Kabupaten Wonogiri.


SDM, Sosial dan kependudukan


Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa prosentase jumlah penduduk tertinggi menurut mata pencaharian di Kecamatan Batuwarno dengan 29% bermata pencaharian buruh bangunan. Sedangkan prosentase jumlah penduduk terendah menurut mata pencaharian di  Kecamatan Batuwarno dengan 0% bermata pencaharian angkutan.

                        Organisasi, Kelembagaan, Lembaga, Pemerintah
1.     ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN PEMERINTAH : P3A, PEMERINTAH DESA KUDI, RW,   RT, LPM, BPD, LPKK, POSYANDU, SD, PKK,KELOMPOK PETANI, KUD, KOPERASI RT.
2.  ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT : KELOMPOK ARISAN, KELOMPOK SIMPAN PINJAM BERAS, PERUSAHAAN SWASTA, KELOMPOK YASSINAN.


Kebijakan Pemerintah
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri No. 9 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Wonogiri Tahun 2011 – 2031 yang telah ditelaah, dijelaskan bahwa Kecamatan Batuwarno merupakan Pusat Pelayanan Kawasan atau PPK sebagai kawasan permukiman, pelayanan jasa, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi yang berpusat di desa Batuwarno. Dengan ditetapkan sebagai PPK, diharapkan untuk dapat melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. Sebagai upaya untuk mendukung penetapan tersebut, ada bebarapa rencana yang dibuat pemerintah. Pertama adalah mengoptimalkan penggunaan terminal tipe C yang ada di kecamatan Batuwarno serta pengoptimalan trayek microbus atau angkutan pedesaan. Selanjutnya pemerintah juga berencana untuk memperbaiki aksesbilitas Kecamatan Batuwarno dengan kecamatan lain maupun aksesbilitas penghubung antar desa. Pemerintah juga merencanakan pengembangan sistem Penampungan Air Hujan (PAH) dan sistem Akuifer Buatan dan Simpanan Air Hujan (ABSAH) pada  kawasan rawan kekeringan di kecamatan tersebut.


Kecamatan Tirtomoyo



Kecamatan Titomoyo
1.      Tata Guna Lahan
Kecamatan Tirtomoyo memiliki luas 5164 Ha. Pada penggunaan lahannya sebagian besar lahannya berupa tegalan sebesar 3293,046 Ha, hampir semua bagian dari kecamatan ini berupa tegalan. kemudian bangunan/pekarangan sebesar 2402,55 Ha, dalam hal ini menunjukkan bahwa pada kecamatan Tirtomoyo didominasi oleh unsur pembentuk ruang berupa ruang terbuka hijau, serta daerahnya yang masih bersifat pedesaan. Berikut prosentase pada penggunaan lahannya.

 Sumberdaya Alamiah dan Lingkungan
Untuk kecamatan Tirtomoyo, luas panen terbesar terdapat di desa Tirtomoyo dengan luas 73 hektar dengan produksinya hanya 63,68 kwintal. Sedangkan produksi terbanyak pada tahun 2011 terdapat pada desa Wiroko dengan hasil produksi sekitar 84,96 kwintal. Untuk padi gogo sendiri luas panen terbesar terdapat di desa Sendangmulyo yakni 138 hektar dengan produksi 5896,7 kwintal. Luas tanaman palawija di kecamatan Tirtomoyo untuk tanaman jagung terluas panen terdapat di desa Hargosari dengan luas 297 hektar, untuk tanaman ubi kayu terdapat di desa Sukoharjo dengan luas panen 612 hektar, 94 hektar luas panen tanaman kacang tanah terdapat di desa Sendang mulyo, dan  94 hektar luas panen tanaman ubi jalar terdapat di desa Sendangmulyo. Untuk produksi jagung, ubi kayu, kacang tanah, kedelai masing-masing  17.56 kwintal jagung (Tirtomoyo),  220.96 kwintal ubi kayu (Tirtomoyo), 20.91 kwintal kacang tanah (tirtomoyo) serta 20,71 kwintal kedelai (Sendangmulyo).  Di kecamatan Tirtomoyo ini juga terdapat hewan ternak seperti sapi dengan jumlah 3918 ekor dan kambing sebanyak 11691 ekor  terbanyak terdapat di desa Tirtomoyo. Di kecamatan ini juga terdapat unggas diantaranya ayam ras, ayam buras, itik, itik manila dan angsa dengan populasi terbesar yakni ayam ras sebanyak 2780 ekor dan 1500 ekor diantaranya terdapat di desa Tirtomoyo.

1.      Infrastruktur dan Fasilitas
Fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan Tirtomoyo tergolong lengkap mulai dari tingkat SD sampai SMA. Sarana pendidikan TK dan SD sudah tersebar di setiap desa sedangkan untuk SMP berjumlah 9 dan SMA berjumlah 2 yang keduanya ada di Desa Tirtomoyo. Untuk fasilitas kesehatan terdapat puskesmas, puskesmas pembantu, rumah bersalin, praktek dokter dan posyandu. Poliklinik tidak ada di Kecamatan Tirtomoyo tidak seperti kecamatan lain di wilayah studi yang memiliki poliklinik. Namun sarana kesehatan di Kecamatan ini sudah termasuk lengkap. Sebagian besar penduduk Kec. Tirtomoyo adalah Islam sehingga untuk sarana ibadah di kecamatan ini lebih banyak terdapat masjid dan surau/langgar sedangkan gereja hanya berjumlah 5. Sarana ekonomi yang menunjang kegiatan ekonomi masyarakat berupa pasar umum, pasar hewan, pasar desa dan toko/kios. Selain itu sarana angkutan juga berpengaruh untuk mobilitas penduduk di Kecamatan Tirtomoyo dimana sarana ini meliputi bus, sedan, truk, pick-up, sepeda motor dan sepeda. Berdasarkan infrastuktur dan fasilitas yang ada Desa Tirtomoyo merupakan desa dengan fasilitas terlengkap sedangkan Desa Hargorejo fasilitas yang ada tergolong belum lengkap.

1.      Kegiatan ekonomi,
     Berdasarkan PDRB Kabupaten Wonogiri pada tahun 2009 dapat diketahui beberapa hal mengenai kondisi perekonomian di kabupaten tersebut. Kecamatan dengan jumlah PDRB tertinggi merupakan Kecamatan Wonogiri. Perolehan total PDRB tersebut didapat setelah mengakumulasi 9 sektor PDRB yang berupa pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih, bangunan, perdagangan, hotel, dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, serta jasa-jasa. Sektor yang berperan besar dalam menyumbang PDRB untuk Kabupaten Wonogiri adalah sektor pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa daerah Wonogiri memiliki basis ekonomi pada sektor pertanian. Kecamatan Giritontro merupakan kecamatan dengan jumlah PDRB yang paling sedikit. Total PDRB yang dimiliki kecamatan ini merupakan total terkecil dibandingkan dengan 11 kecatan lainnya yang berada di Kabupaten Wonogiri. Sektor terkecil penyumbang PDRB merupakan sektor gas, listrik, dan air bersih. Total PDRB yang disumbangkan oleh sektor ini memiliki jumlah yang paling kecil. Hal ini menunjukkan sektor ini tidak begitu berkembang di Kabupaten Wonogiri.

SDM, Sosial dan Kependudukan
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa prosentase jumlah penduduk tertinggi menurut mata pencaharian di Kecamatan Tirtomoyo dengan 87% penduduknya bermata pencaharian petani. Sedangkan prosentase jumlah penduduk terendah menurut mata pencaharian di Kecamatan Tirtomoyo dengan 0% bermata pencaharian angkutan dan PNS/TNI/Polri. 


Kebijakan Pemerintah
     Tirtomoyo memiliki letak yang berdekatan dengan kecamatan Karangtengah dan Batuwarno, sehingga memilki kemiripan dengan kedua kecamatan tersebut. Seperti halnya kecamatan Batuwarno dan Karangtengah, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri No. 9 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Wonogiri Tahun 2011 – 2031 Kecamatan Tirtomoyo juga berfungsi sebagai Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disingkat PPK yang berada di tiga desa yaitu desa Hargantoro, desa Ngarjosari, dan desa Wiroko. Hal tersebut menjadikan Karangtengah berfungsi sebagai kawasan permukiman, pelayanan jasa, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi yang melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. Pemerintah juga menetapkan Tirtomoyo sebagai kawasan cagar budaya karena memiliki upacara Sedekah Bumi yang berada di Petilasan Kahyangan. Kecamatan Tortomoyo juga cukup strategis untuk dijadikan sebagai PKK karena memilki trayek angkutan umum antar kota yang menghubungakan Solo – Wonogiri – Tirtomoyo. Karena Tirtomoyo dinilai memiliki potensi besar bagi perkembangan kecamatan di sekitarnya, maka pemerintah merencanakan penyusunan rencana rinci tata ruang atau RDTRK. Selain itu, pemerintah juga berencana mengembangkan Sistem Jaringan Air Limbah dan pengelolaan limbah B3.










Kumpul Kelompok dikampus




Selain Tugas-tugas yang ada di kampus, kami juga harus menyiapkan tugas yang akan dikumpulkan pada hari senin tanggal 11 maret 2013, tugas tersebut berupa deskripsi penjelasan mengenai kategory-kategory yang telah dijelaskan pada kegiatan perkuliahan sebelumnya, kami diminta untuk menjelaskannya berdasarkan wilayah studi kami dimana setiap kelompok berbeda beda, mulai dari prosentase penggunaan lahan yang ada di kecamatan Karang Tengah, Tirtomoyo dan Batuwarno hingga nilai PDRB kecamatannya. Untuk menyelesaikan tugas tersebut kami berinisiatif untuk kumpul kelompok, tujuannya agar kami tidak bingung apa yang harus kami kerjakan, disana kami membagi tugas tugas yang harus dikerjakan untuk hari senin mulai dari Tata Guna Lahan, Sumber Daya alamiah dan lingkungan, Infrastruktur dan fasilitas, kegiatan ekonomi, SDM sosial dan kependudukan, Organisasi kelembagaan lembaga pemerintah, serta Kebijakan pemerintah yang ada di kecamatan Karang Tengah, Tirtomoyo dan Batuwarno. Setelah berkumpul dan selesai membagi tugas kami segera mengerjakan tugas-tugas tersebut sesuai dengan pembagiannya yang telah ditentukan. Namun, karena hari sudah menjelang sore, maka kami melanjutkan tugas-tugas tersebut di rumah/kos, kemudian kami sepakat untuk mengumpulkannya kembali keesokan harinya melalui email, sehingga hasil dari pekerjaan kami dapat disatukan dan dikumpulkan menjadi satu laporan yang akan kami persiapkan untuk dikumpulkan hari Senin. Semoga kelompok STUDIO perencanaan 2A dapat selalu kompak hingga akhir..

Tugas Kedua Dihari yang Sama




Setelah tugas pertama selesai ternyata masih ada tugas yang kedua, dimana tugas yang kedua berkaitan atau bergubungan dengan tugas pertama namun pada tugas kedua lebih spesifik/mendetail terhadap wilayah studi. Pada Tugas Kedua, mencari hal-hal yang kami ketahui tentang Kabupaten Wonogiri, yang menjadi tempat wilayah studi kami, kemdian kembali seperti tugas pertama yaitu mengelompokkannya berdasarkan kategori yang ada, yang terdiri dari Tata Guna Lahan, Sumber Daya alamiah dan lingkungan, Infrastruktur dan fasilitas, kegiatan ekonomi, SDM sosial dan kependudukan, Organisasi kelembagaan lembaga pemerintah, dan Kebijakan pemerintah.


Sama halnya seperti tugas pertama, kami menyebutkan hal-hal yang kami ketahui tentang kabupaten Wonogiri, mulai dari jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, fasilitas, SDA yang ada dan banyak hal-hal lainnya. Kemudian kami kembali membaginya dalam kategory yang ada misalnya prosentase penggunaan lahan yang masuk dalam kategori Tata Guna Lahan, Objek Wisata yang berupa waduk di Kabupaten Wonogiri masuk dalam kategori Sumber Daya Alamiah dan Lingkungan, dan banyak hal-hal lainnya yang kami ketahui telah kami kelompokkan, selain itu kami juga mengerjakannya dengan cepat karena kami berpacu dengan waktu karena jam sudah menunjukkan bahwa kegiatan perkuliahan telah selesai. Pada akhirnya tugas tugas yang ada pada hari tersebut berhasil kami selesaikan dengan baik dan dengan waktu yang tepat.

Kesan Tugas Pertama STUDIO



Tugas Pertama kami sebagai anggota tim Studio Perencanaan kelompok 2A adalah berupa tugas penjelasan mengenai, Hal-hal yang terkait dengan perencanaan, kemudian hal tersebut digolongkan masuk dalam beberapa kategori yang terdiri dari Tata Guna Lahan, Sumber Daya alamiah dan lingkungan, Infrastruktur dan fasilitas, kegiatan ekonomi, SDM sosial dan kependudukan, Organisasi kelembagaan lembaga pemerintah, dan Kebijakan pemerintah. Sebagai anggota tim kami berusaha untuk tetap kompak, dimulai dari menyebutkannya satu per satu misalnya penggunaan lahan, batas administrasi, fasilitas-fasilitas, PDRB, RTRW, RDTRK dan lain-lain. Setelah kami rasa semua hal yang kami ketahui telah disebutkan kami membagi/mengkategorikan hal-hal tersebut sesuai dengan kategori kategori yang ada, misalnya, penggunaan lahan masuk dalam Tata Guna Lahan, Hasil bumi masuk dalam Sumber daya alamiah dan lingkungan, PDRB masuk dalam Kegiatan ekonomi dan lain-lain. Dalam tugas pertama ini kami berusaha melakukannya dengan maksimal jadi kami semua berusaha sebaik mungkin mengerjakannya, semoga hasil dari tugas pertama kami sebagai tim studio proses perencanaan mendapatkan hasil yang terbaik...

Pembentukan Kelompok STUDIO





Pada hari Selasa, 4 Maret 2013, Terdapat Mata Kuliah Studio Proses perencanaan, kegiatan perkuliahan dilakukan di ruang studio, dan disanalah pertama kalinya kami dibentuk. Pembentukan kelompok Studio Berdasarkan hasil questioner yang disebarkan dari tim dosen, sehingga pembagian kelompoknya dapat merata. Diantara kami terdapat berbagi macam tipe mulai dari tipe pekerja, pemikir, perasa serta pengamat, namun sebagian besar dari kami adalah tipe pemikir. Dengan adanya berbagai macam tipe yang berbeda hal tersebut dapat membuat kami saling melengkapi satu sama lain dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ada. Kelompok kami mendapatkan nomor urut 2 sehingga kami menyebutnya kelompok 2 studio.

Dihari yang sama ternyata terdapat juga pembagian wilayah studi yang sudah ditentukan oleh tim dosem, untuk wilayahnya berada pada Kabupaten Wonogiri. Namun, untuk tiap kelompok memiliki kecamatan yang berbeda-beda. Masing-masing kelompok ada yang memiliki 2 wilayah studi dan ada juga yang memiliki 3 wilayah studi. Berdasarkan hasil undian kelompok kami mendapatkan 3 wilayah studi yaitu di kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Tirtomoyo dan Kecamatan Batuwarno. Pada awalnya kami bingung dengan ketiga kecamatan tersebut karena belum pernah kami kunjungi sebelumnya, semoga kelompok studio perencanaan 2A dapat meyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dengan baik dan berjalan dengan lancar serta mendapatkan hasil yang maksimal.. amin.. :) SEMANGAT !!!!